Medan, Siarankabar.com — Kompeten Akademi Muda Indonesia (Kami Kompeten) sukses menggelar Seminar Eksklusif bertajuk “Belajar Jago Jualan Bersama Dewa Selling” di Madani Hotel Medan, Gelora Ballroom Lantai 2.
Kegiatan yang digelar pada Minggu, 28 September 2025 ini menghadirkan lebih dari 255 peserta dari berbagai kalangan, dan menampilkan Kang Dewa Eka Prayoga, praktisi bisnis nasional sekaligus motivator “Dewa Selling”, sebagai pembicara utama.
Dalam paparannya, Kang Dewa Eka Prayoga menegaskan bahwa inti dari bisnis yang sehat adalah kemampuan menghasilkan keuntungan dari penjualan, bukan dari investor ataupun penjualan aset.
“Jika Anda mau kaya, berdaganglah. Dagang adalah magnet uang. Bisnis yang kuat adalah yang menghasilkan dari penjualannya sendiri, bukan dari sumber lain,” jelas Dewa.
“Ada banyak cara efektif dalam berbisnis, mulai dari riset minat konsumen, penanaman modal, analisis pasar, hingga strategi selling dan promosi produk,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Kompeten Akademi Muda Indonesia, Dr. (C) Ivan Suaidi, S.Sos., M.M., menyampaikan bahwa masih banyak masyarakat yang belum memanfaatkan peluang usaha dengan optimal.
“Setiap orang memiliki peluang, tetapi tidak semua mampu mengambil kesempatan itu. Melalui seminar ini, kami ingin membuka wawasan masyarakat Sumatera Utara agar lebih tanggap terhadap peluang bisnis dan berani memulai,” ujarnya.
Salah satu peserta, Dini Amalia, mengaku mendapatkan banyak wawasan baru dari seminar ini, terutama dalam membangun kepercayaan diri untuk berjualan.
“Seminar ini membuka mindset saya bahwa berjualan bisa dimulai dari hal kecil. Misalnya dengan membagikan cerita produk ke teman-teman terdekat, lalu berkembang menjadi usaha yang lebih besar,” ungkap Dini.
“Dengan teknik selling yang tepat, omzet bisa meningkat seiring pengalaman,” tambahnya.
Melalui kegiatan ini, Kompeten Akademi Muda Indonesia kembali menegaskan komitmennya sebagai lembaga pelatihan vokasional yang tidak hanya fokus pada hard skill, tetapi juga pada penguatan entrepreneurship mindset bagi masyarakat luas. (Septian)
Editor: Meijieli Gulo



