Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

iklan

iklan

Indeks

Presiden Prabowo Kecam Praktik Ekonomi Eksploitatif: “Mereka Menghisap Kekayaan Seperti Menghisap Darah”

Kamis, 07 Agustus 2025 | 4:53:00 PM WIB | 0 Views Last Updated 2025-08-07T09:53:53Z
Published from Blogger Prime Android App

Jakarta, Siarankabar — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melontarkan pernyataan tegas soal kondisi ekonomi nasional dalam Sidang Kabinet Paripurna yang digelar di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (6/8). Ia menyoroti keberadaan aktor-aktor ekonomi yang dinilainya hanya mengejar keuntungan pribadi tanpa memperhatikan nasib rakyat.

“Ada pelaku-pelaku ekonomi yang hanya ingin ambil kekayaan kita tanpa kontribusi berarti. Mereka menghisap kekayaan kita seperti menghisap darah,” tegas Prabowo dalam pidatonya, sebagaimana dikutip dari NTV News.

Presiden menyatakan, praktik semacam itu bukan hanya merugikan negara secara finansial, melainkan juga memperdalam jurang ketimpangan sosial dan memiskinkan rakyat secara sistematis. Ia menyebut ada pihak-pihak yang secara sadar memanfaatkan sumber daya nasional sebesar-besarnya sambil mengabaikan kepentingan masyarakat kecil.

“Pemerintah membuka pintu bagi siapa pun untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi nasional. Tapi syaratnya satu: kepentingan rakyat harus diutamakan,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menegaskan bahwa negara tidak akan tinggal diam menghadapi praktik-praktik ekonomi predatoris. Ia berjanji pemerintah akan mengambil langkah-langkah tegas dan terukur demi melindungi rakyat dan memastikan pembangunan ekonomi berjalan adil serta merata.

Selain itu, ia menekankan pentingnya strategi pembangunan berbasis kondisi riil, dengan fokus pada ketahanan pangan sebagai pilar utama ekonomi nasional. Kolaborasi antara sektor publik dan swasta, menurutnya, harus diarahkan pada pemerataan kesejahteraan, bukan akumulasi kekayaan oleh segelintir pihak.

Pernyataan Presiden ini dinilai sebagai sinyal keras bagi para elite bisnis dan pelaku ekonomi besar yang selama ini dinilai leluasa memanfaatkan celah kebijakan tanpa memberi kontribusi nyata bagi rakyat.


Editor: Meijieli Gulo 
TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update