Medan, Siarankabar – Kasus pembunuhan terhadap Kwek Tjui (67) akhirnya terungkap. Pelaku bernama Alfian (57) nekat menghabisi nyawa korban lantaran kesal karena uang yang dijanjikan untuk digandakan tidak sesuai kesepakatan.
Wakapolrestabes Medan, AKBP Rudy Silaen, menjelaskan bahwa korban sebelumnya berjanji membawa uang tunai sebesar Rp100 juta untuk digandakan. Namun, pada waktu yang disepakati, korban hanya membawa Rp1,1 juta.
"Pelaku kesal karena janjinya Rp100 juta, tapi korban hanya membawa Rp1,1 juta," ujar AKBP Rudy, Senin (25/08/2025).
Modus Ritual Palsu
Saat korban datang bersama anaknya, Eriana (39), pelaku mengajak korban keluar dengan dalih melakukan ritual. Dalam perjalanan, korban dibunuh dengan cara dibacok menggunakan parang.
"Korban diajak mandi ritual. Setelah meminum air kelapa, korban disuruh ikut minum. Saat itulah pelaku membacok bagian belakang kepala korban hingga tewas," jelas Rudy.
Setelah memastikan korban meninggal, pelaku kembali ke rumah dan menemui Eriana. Pelaku lalu mencoba menganiaya bahkan memperkosa anak korban. Namun, Eriana yang dikenal sebagai atlet muay thai melakukan perlawanan sengit.
"Eriana menendang kemaluan pelaku hingga pelaku pingsan. Ia kemudian melarikan diri dan meminta pertolongan warga," tambahnya.
Motif: Uang untuk Kebutuhan Sehari-hari
Dalam pemeriksaan, Alfian mengaku tidak memiliki kemampuan menggandakan uang. Hal itu hanyalah modus untuk mendapatkan uang dari korban.
"Sebenarnya saya tidak bisa gandakan uang. Itu hanya modus supaya dia bawa uang. Saya lagi butuh uang untuk kebutuhan sehari-hari," ungkap Alfian.
Pelaku juga mengaku gelap mata karena uang yang dibawa korban jauh di bawah kesepakatan.
"Janjinya Rp100 juta, turun jadi Rp20 juta, tiba-tiba cuma Rp1,1 juta," katanya. (Pitri Nst)
📝Editor: Meijieli Gulo
