Tapteng, siarankabar - Salah seorang warga, Rambo Hasugian membantah mengungkapkan pencemaran lingkungan yang disebabkan PT Dalanta Marsada Sukses ( DMS) di Desa Simpang Tiga Lae Bingke, Kecamatan Sirandorung, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng).
Ditemui awak media Ikatan Jurnalis Ono Niha (IJON) dikediamannya, Rambo tidak mau lagi memberi statemen soal PT DMS.
"Maaf saya tidak mau lagi berkomentar, karena saya sudah dapat," ucapnya, Senin (28/07/2025).
"Saya sudah dikasih jalan ke lahan saya, untuk langsir pupuk dan hasil panen," timpalnya.
Sebelumnya, Rambo yang juga anggota BPD Desa Simpang tiga Lae Bingke, mengungkapkan ia sangat resah semenjak PT DMS beroperasi di Desanya.
"Air limbahnya telah mencemari aliran air Sitabeak, hingga masyarakat sekitar tidak lagi bisa mandi dan mencuci pakaian karena berefek gatal-gatal pada kulit," ucapnya pada awak media IJON Sibolga-Tapteng, Sabtu (07/6/2025) lalu.
Ia juga menjelaskan semenjak PT DMS beroperasi banyak warga yang memiliki lahan sawit di belakang pabrik, tidak bisa melangsir hasil panen melewati jalan PT DMS.
"Bila panen sawit, kita harus langsir hampir 1(satu) Kilometer dengan berjalan kaki memakai angkong," jelas Rambo.
Rambo juga saat itu sangat bersemangat menunjukan pipa pembuangan air limbah yang melalui parit kecil menuju aliran sungai sitabeak.
Ia juga mengambil air limbah tersebut sebagai sampel untuk diperiksa di laboratorium dan memberikannya pada awak media IJON.
Kini sampel air limbah PT DMS yang diambil langsung oleh Rambo Hasugian sudah sampai di Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sumatra Utara untuk diperiksa hasilnya.
(Samo Lahagu/ijon)
Editor: Meijieli Gulo